JawaPos.com – Kejutan terjadi di Grup C Liga Champions 2017-2018. Atletico Madrid kembali ditahan imbang klub medioker asal Azerbaijan, Qarabag, pada matchday 4, Rabu (1/11) dini hari WIB. Padahal, Los Colchoneros bermain di depan publik sendiri, Stadion Vicente Calderon.
Atletico pun tak mampu mengalahkan Qarabag. Pada pertemuan pertama, tim asuhan Diego Simeone itu ditahan imbang 0-0 di kandang Qarabag. Hasil yang jelas mengecewakan bagi tim sekelas Atletico yang pernah dua kali tampil di final Liga Champions.
Lebih dari itu, dengan hasil seri tersebut, Atletico belum pernah menang dari 4 laga di Grup D. Mereka imbang 3 kali dan kalah 1 kali. Peluang ke babak 16-besar pun semakin berat lantaran dalam dua laga sisa mereka harus menjamu AS Roma dan bertandang ke kandang Chelsea. Di satu sisi, Roma dan Chelsea memiliki kans yang lebih besar untuk melaju lantaran koleksi poin mereka lebih banyak yakni 8 dan 7.
Bermain di kandang sendiri, Atletico tampil sangat dominan. Mereka mampu melepaskan 33 tembakan! Statistik yang memperlihatkan betapa trengginasnya Los Colchoneros. Dari 33 percobaan itu, 10 tepat sasaran, 12 melenceng, dan 11 mampu diblok oleh pertahanan lawan. Bandingkan dengan Qarabag yang hanya melepaskan 4 tembakan.
Hanya saja, mereka jauh lebih efektif. Tiga di antaranya tepat sasaran dan mampu menghasilkan 1 gol, sedangkan Atletico butuh 10 tembakan tepat sasaran untuk bisa mencetak 1 gol.
Kedisiplinan pertahanan Qarabag dan penampilan kiper Ibrahim Sehic menjadi faktor kegagalan Atletico mencetak banyak gol. Atletico memang kesulitan membongkar pertahanan kokoh Qarabag yang mengusung gaya defensif. Ini menjadi pekerjaan rumah Simeone dalam upaya membongkar strategi defensif lawan.
Qarabag bahkan unggul lebih dahulu pada menit 40 lewat sundulan Michel hasil umpan Wilde Guerrier. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum. Atletico baru bisa menyamakan kedudukan pada menit 56 lewat Thomas Partey setelah menerima umpan dari Antoine Griezmann.
Sebenarnya Atletico mendapat keuntungan setelah Qarabag bermain dengan 10 pemain pada menit 59. Pedro Henrique mendapat kartu merah. Namun, keunggulan jumlah pemain tak bisa dimanfaatkan untuk menambah gol. Justru, pada menit 88, Atletico juga kehilangan satu pemain. Stefan Savic mendapat kartu kuning kedua.
Hingga laga berakhir, skor 1-1 tak berubah. Kejutan di Vicente Calderon membuat nasib Atletico di Liga Champions musim ini cukup rawan.
Atletico Madrid 1-1 Qarabag
(Partey 56 – Michel 40)
Atletico Madrid: 13-Jan Oblak, 2-Diego Godín, 3-Filipe Luís, 15-Stefan Savić, 20-Juanfran, 5-Thomas Partey (Gaitan 62′), 8-Saúl, 14-Gabi, 7-Antoine Griezmann, 11-Ángel Correa, 21-Kevin Gameiro (Torres 69′)
Pelatih: Diego Simeone
Qarabag: 13-Ibrahim Sehić, 2-Qara Qarayev, 5-Maksim Medvedev, 14-Rashad Sadygov, 25-Ansi Agolli, 52-Jakub Rzeźniczak, 8-Míchel (Ismayilov 90′), 77-Wilde Guerrier (Yunuszade 64′), 10-Pedro Henrique, 20-Richard, 90-Ramil Sheydaev (Quintana 72′)
Pelatih: Gurban Gurbanov