Lingkungan Lebih Asri, Ekonomi Bergerak

150 RW Lolos Verifikasi Tahap 2
28 September 2022, 10:43:56 WIB

JawaPos.com – Kemarin (27/9) tim dari kecamatan dan kader Surabaya Hebat (KSH) merembukkan hasil penyaringan atau verifikasi tahap 2 Surabaya Smart City (SSC) 2022. Sebanyak 150 RW lolos ke babak selanjutnya (selengkapnya lihat grafis).

’’Sesuai fokus SSC tahun ini, harapan kami ada perubahan, baik pada lingkungan sekaligus pertumbuhan ekonomi kerakyatan,’’ terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro.

Hebi mencontohkan, warga bisa memilah sampah sejak dari rumah sehingga volume sampah berkurang dan pengelolaan sampah mendatangkan income untuk warga. Dengan demikian, ekonomi kerakyatan bisa berjalan. ’’Warga jadi penggerak ekonomi bagi lingkungannya. Lingkungan lebih asri, ekonomi juga jalan,’’ kata Hebi.

Penilaian juga berdasar pada data. Misalnya, peternak maggot. Panitia akan menilai berapa income-nya, bagaimana pemasarannya, serta dampaknya pada ekonomi di lingkungan sekitar. ’’Sehingga terlihat juga ada kemauan untuk berusaha. Strategi pemasarannya nggak mandek, bisa terukur,’’ paparnya.

Kriteria penilaian SSC adalah pengelolaan lingkungan, kesehatan lingkungan, pekarangan pangan lestari, dan potensi kampung wisata. Kriteria lainnya adalah pertumbuhan ekonomi kerakyatan, partisipasi warga, dan keberlanjutan.

PENILAIAN BERBASIS DATA: Kriteria penilaian Surabaya Smart City 2022 mencakup pengelolaan lingkungan, kesehatan lingkungan, pekarangan pangan lestari, potensi kampung wisata, pertumbuhan ekonomi kerakyatan, partisipasi warga, dan keberlanjutan. Sebanyak 150 RW yang lolos ke tahap 3 akan diberi workshop terkait ekonomi kerakyatan berbasis lingkungan. (Pemkot Suraaya untuk JawaPos.com)

’’Persentase terbesar adalah pengelolaan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatannya,’’ jelas Subkoordinator Penyuluhan Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat DLH Kota Surabaya Dyan Prasetyaningtyas.

SSC yang berlangsung sejak Juli itu diikuti 154 kelurahan se-Surabaya. Total 1.020 RW terdaftar sebagai peserta. Proses penilaian SSC berlangsung selama 4–5 bulan. Titik tekannya adalah progres atau perbandingan terhadap kondisi lingkungan sebelum dan sesudah SSC. ’’Alhamdulillah, antusiasme masyarakat tahun ini terjaga,’’ lanjut Dyan.

Ke depan, tim penilai digawangi dinas terkait, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan praktisi lingkungan. Selain jumlah juri yang semakin banyak, substansi penilaian juga lebih mendetail. ’’Misalnya, dari dinas koperasi UKM dan perdagangan akan menilai langsung bagaimana pertumbuhan ekonomi kerakyatannya,’’ tutur Dyan.

Pada 4 Oktober mendatang, 150 RW terpilih itu akan diberi workshop terkait ekonomi kerakyatan berbasis lingkungan. Kemudian, disaring lagi menjadi 75 RW terbaik.

Untuk mengetahui daftar RW yang lolos dalam seleksi tahap 3, lihat di sini.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM


Close Ads