Ott

Uang senilai Rp 8 miliar tersebut disiapkan Bowo untuk kepentingan dirinya yang maju sebagai calon legislatif untuk DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah II.

Uang dalam bentuk pecahan Rp 50 ribu dan Rp 20 ribu tersebut berada dalam 400 ribu amplop putih di kantor Inersia, perusahaan milik Bowo Pangarso.

Basaria mengatakan, prosedur untuk masuk dalam kawasan apartemen cukup sulit, sehingga memerlukan waktu untuk bisa masuk ke kamar Bowo.

“Sesuai dengan AD/ART Golkar untuk memberhentikan Bowo Sidik Pangarso sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I, termasuk di DPR,” ujar Lodewijk.

Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan terakhir pada 13 Februari 2018, Bowo Pangarso diketahui memiliki harta kekayaan senilai Rp 10,4 miliar.

KPK mengamankan satu orang anggota DPR RI Bowo Sidik Pangarso dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pada Rabu (27/3) malam.

Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, sampai saat ini partainya masih menunggu pernyataan resmi KPK terkait OTT, pada Rabu (27/3) malam.

Mantan Sekertaris Jenderal Partai Golkar ini menyebut, akan memberikan bukti kuat bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam kasus proyek PLTU Riau-1.

Manajemen PT Pupuk Indonesia (Persero) masih menunggu keterangan resmi dari KPK terkait penangkapan tujuh orang yang diduga pihaknya, dalam OTT Rabu (27/3).

Selain Gugus, KPK juga memanggil ajudan Sekjen Kemenag, Zaky Zamany, dan anggota DPRD Jawa Timur yang juga menjabat Ketua DPW PPP Jatim, Musyaffa Noer.

Selain anggota DPR, tim penyidik KPK juga mengamankan petinggi BUMN dari PT Pupuk Indonesia dan PT Humpuss Intermoda Transportasi.

Ketua Pengadilan Negeri Medan Marsudin Nainggolan dan Wakil Ketua Wahyu Prasetyo Wibowo dikabarkan akan promosi jabatan. Namun, pasca-OTT KPK yang dilakukan