Ott kpk

Kemarin, Politikus Golkar Bowo Sidik Pangarso terjaring OTT KPK karena kedapatan sudah mempersiapkan amplop untuk dibagikan kepada warga sebelum pemilihan.

Penyidik KPK mengamankan uang Rp 8 miliar yang akan digunakan untuk ”serangan fajar”. Uang miliaran tersebut dikemas dalam 400 ribu amplop.

Sementara itu, sesuai dengan keterangan KPK, Perusahaan tersebut menjalin kerja sama dengan anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia yang bergerak dibidang b.

Bowo yang diduga menerima uang dengan total Rp 8,4 miliar itu sempat kesulitan masuk ke dalam mobil tahanan. Ia tetap bungkam sembari menunduk saat masuk

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Kamis (28/3) dini hari, KPK mengamankan 8 orang termasuk politikus Golkar itu.

Menurut Febri uang tersebut disita tim KPK karena diduga terkait dengan dugaan suap distribusi pupuk. Mantan aktivis ICW itu menyebut pihaknya masih menghitung

Manajemen Pupuk Indonesia memastikan bahwa proses hukum yang sedang berlangsung ini, tidak akan menganggu program kerja dan pencapaian target perusahaan.

Kementerian BUMNselalu memberikan arahan agar semua kegiatan berpedoman pada tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).

“Jangan nanya saya. Saya baru mau ngecek. Kan ada dua berita yang masih simpang siur katanya ada anggota DPR tapi juga pihak BUMN,” kata Bamsoet.

JawaPos.com – Tertangkapnya Bupati Klaten Sri Hartini (bukan Sri Hartati seperti ditulis kemarin, Red) menguatkan kecenderungan perilaku koruptif politik dinasti. Sri ibarat mewarisi takhta suaminya, Haryanto Wibowo, yang menjadi bupati Klaten periode 2000-2005.Sebelumnya, Sri menjadi wakil bupat…