Pemilu 2019

Proses panjang Pemilu 2019 akan mencapai kulminasinya. Setelah dalam waktu berbulan-bulan kita dilelahkan dan diseret oleh luberan informasi kontestasi perebuta

Korps Bhayangkara diterpa isu miring terkait netralitas. Pengakuan seorang perwira menengah dari Polda Jawa Barat cukup mengagetkan banyak pihak.

Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengancam akan mengerahkan massa dalam jumlah besar jika terjadi kecurangan di Pemilu 2019.

Netralitas Polri selama pilpres digoyang dari dalam. Kemarin mantan Kapolsek Pasirwangi, Garut, AKP Sulman Aziz mengadukan mutasi dirinya yang dianggap politis.

“Tapi kadang-kadang bahasa-bahasa kasarnya suka memprovok, kadang-kadang lagi di masjid memprovok, pertanyaannya apakah boleh di masjid kita memprovok?” ujarnya

Di sisa waktu 3 pekan kurang ini, sejumlah lembaga survei banyak merilis gap elektabilitas antara Jokowi-Prabowo masih di kisaran 20 persen

Saya kira semua berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Tidak ada masalah yang terlalu besar, mungkin ada kendala di daerah tertentu soal logistiknya

Mukernas III yang berlangsung di Bogor beberapa waktu lalu tidak mengubah dukungan PPP ke Pak Jokowi. PPP tetap memerintahkan semua kader untuk memenangkan 01

Juru Bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan, upaya itu terlihat dengan makin gencarnya BPN mendelegitimasi KPU sebagai penyelenggara pemilu

Saya pikir bagus. Secara tidak langsung mengurangi golput, padahal dia (pemilih) golput, tidak bisa memilih karena KTP belum jadi.

“Jangan ada marah-marah dalam 14-15 hari ke depan, semua harus gembira karena kita sepakat persaudaraan kita nomor satu. Kalau Presidennya nomor 2,” ujar Sandi

Kader PPP diminta bekerja keras untuk meraih hasil optimal di Pemilu . Selain semakin dekatnya pelaksaan pemilu, ada faktor lain yang perlu diperhatikan.

Prabowo berjanji apabila dipercaya menjadi kepala negara di 2019. Maka dirinya akan berjuang untuk menghentikan kelakuan elite-elite yang selalu menipu rakyat.

Berulangnya kasus pelanggaran ASN dalam pelaksanaan pemilu ditengarai tidak terlepas dari rendahnya ketegasan pejabat pembina kepegawaian.