Skandal pengaturan skor

Pihak Satgas sudah siap menyematkan baju tahanan kepada tersangka kasus pengaturan skor, Hidayat. Namun, itu bisa dilakukan setelah Hidayat dinyatakan sembuh.

Selain Berlinton Siahaan yang pernah jadi petinggi PT LIB, Satgas Antimafia Bola juga berencana memanggi 22 saksi dalam kasus pengaturan skor di sepak bola.

Satgas Antimafia Bola telah merampungkan berkas terkait kasus pengaturan skor yang melibatkan Vigit Waluyo. Diharapkan persidangan bisa segera dilakukan.

Kepolisian dan Komisi Disiplin harus bekerja sama dalam memberikan hukuman kepada para pelaku match fixing. Sehingga bisa memberi efek jera yang besar.

Kepolisian tengah fokus menyelidiki sejumlah laga di Liga 2 dan Liga 3 yang sarat kontroversi. Karena bisa jadi ada peran para mafia bola dalam laga-laga itu.

Liga 2 dan Liga 3 menjadi fokus pemeriksaan polisi terkait dugaan pengaturan skor oleh mafia sepak bola. Untuk Liga 1, kepolisian masih belum memikirkannya.

Vigit Waluyo bukan orang baru di persepakbolaan Indonesia. Putra dari pendiri Gelora Putra Dewata ini dikenal sebagai pengelola di sejumlah klub Jawa Timur.

Mantan manajer PSS Sleman, Sismantoro, menegaskan sangat siap jika dipanggil polisi untuk memberikan keterangan soal dugaan pengaturan skor.

Sismantoro mundur dari jabatan manajer PSS Sleman bukan karena ada dugaan terlibat dalam match fixing. Ada alasan lain yang lebih kuat.

Vigit Waluyo jadi terpidana kasus korupsi dana pinjaman PDAM Sidoarjo kepada Deltras. Bisa jadi ia juga akan jalani pemeriksaan oleh Satgas Antimafia Bola.

Vigit Waluyo tak lagi jadi buron. Setelah sempat berbulan-bulan jadi DPO, eks pengelola Deltras Sidoarjo ini akhirnya menyerahkan diri ke Kejari Sidoarjo.

Meski Johar Lin Eng sudah jadi tersangka oleh polisi dalam kasus pengaturan skor, PSSI masih belum juga memutuskan status anggota Komite Eksekutif tersebut.

Menurut Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, penangkapan para mafia bola bukan urusan PSSI. Meski yang ditangkap salah satunya adalah anggota Exco PSSI.

Menurut kuasa hukum Johar Lin Eng, ada banyak hal yang terungkap saat kliennya menjalani pemeriksaan Satgas Antimafia Bola. Lebih banyak dari acara Mata Najwa.

Dwi Irianto alias Mbah Putih telah digelandang Satgas Antimafia Bola dan dibawa ke Jakarta. Mbah Putih dibawa pergi Satgas tanpa harus diborgol.